Sabtu, 25 Juli 2009

Sodorkan kepadaku secangkir hangat cinta,
agar kuhirup aroma kasih dan kuresapi arti rindu,
mengisi celah hampa yg terus membuatku terjaga menantikan dirimu...

Atau,
sodorkan saja kepadaku secangkir kopi dingin,
dan sadarkan aku bahwa aku terlalu banyak berkhayal...

Selasa, 21 Juli 2009

Ganti Rugi Moril?

Boleh saja kau tinggalkan aku sendiri,
Tapi tinggalkan juga dompet dan kunci mobilmu...
Supaya aku punya kendaraan untuk mencari dokter,
Juga punya ongkos untuk menambal secuil hati yang kau curi..

Minggu, 19 Juli 2009

Cinta / Mati

Mencintaimu seperti menghisap candu...
Nikmat racun dan nyeri rindu kuhayati tanpa sesal...
Dikala semua insan menjauhkanmu dariku,
relakah engkau mati bersamaku?

Kamis, 16 Juli 2009

Berkah

Delapan juli.

Bertambah usia satu tahun, juga akhirnya menyadari kasih sayang antara sahabat.

Dalam tiga ratus enam puluh lima hari sejak terakhir kali meniup lilin, banyak hari dilewati dengan air mata dan tawa.

Bertemu pria pujaan hati, jatuh cinta, dan ditinggalkan.

Berbicara pada Tuhan, untuk pertama kali sejak hilang keyakinan 10 tahun yang lalu.

Bertengkar dan berbaikan dengan teman.

Mengalami kehilangan untuk kemudian mendapatkan pengganti yang lebih baik.

Merasakan kekecewaan, kekhawatiran, kemudian menyadari kasih sayang orang tua.

Putus asa dan kecewa terhadap diri sendiri, kemudian kembali menemukan cahaya.

Setiap air mata yang menetes, kegelisahan, dan rasa sakit yang di hati, semua dirasakan untuk kemudian merasakan kehangatan dan haru ketika menyadari ada sahabat yang memperhatikan, mengerti, dan menyayangi saya, yang dengan sabar membuat saya mengerti bahwa dengan melalui semua ini lah saya akan bertambah kuat.

Setiap tawa selalu beriringan, menyadarkan bahwa kebahagiaan setelah penderitaan adalah lebih manis dan bermakna.
Bahwa kehilangan itu menyakitkan, namun bisa diobati dengan satu kata 'berbagi'.

Bahwa Tuhan itu ada.


Seorang Hera, sahabat baik sejak SMA, menemani mencari bubur malam-malam demi dd yang lagi sakit, mentraktir makan mie ketika keluarga tak acuh pada hari ulang tahun, mengerti dan tidak mengucapkan "i've told you" kepada saya yang patah hati karena tidak mendengar ketidaksetujuannya terhadap pria yang membuat saya jatuh hati...

Seorang Raymond, menemani saya pada hari-hari penuh ratapan, meski menemani hingga dini hari pun ia selalu ada, mencoba berbagi kekuatan hati, mengajarkan pada saya arti hidup, membelikan makanan ketika saya sakit dan tidak ada orang rumah yang merawat..

Dan mereka berdua, yang mewarnai hari-hari saya, menghadiahkan handphone baru yang sudah lama saya idam-idamkan setelah saya kehilangan sebelumnya..

Entah apa yang membuat kedua orang ini demikian baik dan perhatian pada saya, membuat saya begitu terharu, begitu bingung bagaimana membalas kasih mereka pada saya...

Tuhan, terimakasih untuk segala berkah ini. Dua permata ini, akan saya jaga, dan tidak akan saya hilangkan. Amin.