Selasa, 10 November 2009

Not-so-sad me~

Beberapa waktu lalu, gw menggila karena kehilangan. Tertawa tanpa sungguh merasa bahagia, melamun hanya untuk flashback ingatan 2 hari yang terus di rewind dan mengkaji ulang segala yang terjadi dalam dua bulan kemarin. Seperti menyusun puzzle, gw terus mengurutkan hal-hal yang terjadi, dari 0-9, lalu A-Z, mengingat-ingat apa gw sudah melakukan kesalahan sampai-sampai dia begitu malas dengan relationship ini. Kemudian gw mencoba mengingat-ingat impian dan harapan yang pernah ada bersama dia. Konyol. Ternyata gw ga bisa mengingat apa-apa yang dulu membuat gw berharap. Mungkin karena harapan itu sejak awal begitu tipis hingga begitu mudah menghilang, bahkan sebelum gw sadar bahwa harapan itu sebenarnya sudah hilang, berganti dengan rasa kecewa, yang sepertinya punya bahasa keren: patah hati.

Bukannya gw ga pernah patah hati. Well, few months ago, gw juga patah hati [untuk pertama kalinya] dan yah, yang gw lakukan waktu itu adalah berkeliaran ga jelas di mall, jalan kaki tanpa arah di daerah kota, melamun dan nangis ga jelas dimana aja, sebisa mungkin memaksa teman-teman untuk menghibur dan menemani gw…

But this time, I didn’t cry. Not ever once since the break-up. Gw tetap menjalani hari-hari seperti biasa. Gw ga lagi bolos kerja dan kabur ke tempat di mana gw bisa menyendiri. Nope. Gw juga tetap kuliah-oh hell, I missed one subject in the mid-test, tapi alasannya jelas bukan karena patah hati. Dan gw masih ngrumpi, gossip, dan tertawa bersama teman-teman. I laugh a lot, sampai beberapa teman mengucapkan kata-kata seperti,”kok ketawa lu serem amat ya..” atau “lu yakin lu lagi ketawa?”

Suddenly I realized, I don’t really want to laugh. I just want to be like this, with my fierce eyes looking to others, not pretending that I’m happy, nor to make others feels sorry for me. Dan ini, ketika gw chat sama my ex, gw cerita tentang what happened with my love life, dan dia^^ ga membuat gw merasa ga nyaman dengan bertingkah seolah dunia kiamat, sambil nonton drama korea, tapi masih meladeni gw.

“There’s no part of your body has no meaning. Even the tears are made for some reason” he said. My tears fall down after I read the words. Begitulah, gw nangis sampai ke alam mimpi, lalu bangun dengan mata bengkak. but hey, I feel relieve, indeed…
Ray, my be[a]st friend, bilang gw hanya perlu menerima bahwa kata-kata ‘He’s just not that into you’ itu yang terjadi sama gw. Dan gw rasa gw mulai mengerti dan mencoba untuk menerima bahwa gw ga sepenuhnya bersalah, pun juga dia ga sepenuhnya bersalah. Yeah, he’s just not that into me. So life goes on ^^

Rabu, 04 November 2009

Aku benci
bila kita terpisah jauh
oleh waktu dan jarak

Aku benci
bila teringat janjimu
yang takkan terwujud

Aku benci
mengandai-andai
bila saja waktu dapat kuputar balik
bila saja jarak kita tak sejauh ini

Aku benci
ketika tawaku terdengar hambar
ketika mataku terlihat sayu
dan mereka bilang itu karena kamu

Aku benci
berharap,
dan bertanya sendiri,
"masihkah rasa itu ada dalam hatimu?"

Aku benci
menyadari semua berubah
dan kini aku harus berdiri
tanpa rengkuh cintamu

Minggu, 01 November 2009

Whisper before I sleep

As we step into this circle
further and further,
I still love you
even deeper and deeper..
But you are not here
I can't feel your love anymore

Day by day I'm missing you,
But you don't even know how much it's pain,
So I cry..
Every night I smile for you,
But the tears fall on my pillow,
You don't even know my heart
is dying here,
Praying to Lord,
please give him back to me,
I miss him..

Senin, 05 Oktober 2009

Mengapa harus dibedakan??? Apakah kemanusiaan membedakan ras dan etnis??

http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/10/04/headline/ krn.20091004. 177998.id.html

Kutipan:
Beberapa warga keturunan Tionghoa korban gempa mengaku diperas.

Beberapa warga keturunan Tionghoa korban gempa di Kota Padang juga mengaku diperas orang yang mengaku petugas penyelamat. "Mereka minta bayaran kalau mau rumahnya ditolong," kata Mariana, mahasiswi keturunan Tionghoa asal Padang, di Jakarta kemarin.

Mariana mendapat kabar itu dari kerabatnya yang menjadi korban pemerasan di Padang. Keluarganya yang masih tertimbun puing-puing rumah belum bisa dievakuasi karena minimnya bantuan. "Saya belum bisa kontak keluarga di Padang," ujar mahasiswi universitas swasta di Bandung ini.

Menurut dia, pemerasan terhadap warga Tionghoa kerap terjadi, termasuk ketika gempa Nias. "Teman saya (warga keturunan Tionghoa) juga diminta bayaran kalau rumahnya mau dibongkar," ujarnya.

Mariana mengaku tak bisa berbuat apa-apa. "Bingung, mau minta tolong siapa lagi?" kata dia, yang mengaku tak tahu satuan asal petugas penyelamatan itu.

Jin, warga keturunan Tionghoa di Padang, mengatakan, untuk membongkar puing-puing rumahnya, orang yang mengaku petugas penyelamat dan mengoperasikan alat berat itu meminta bayaran Rp 300-500 ribu. "Kalau tidak mau, tidak diladeni. Kalau mau bayar, baru digali," ujar Jin melalui sambungan telepon kemarin. "Kami tidak bisa berbuat apa-apa," ujar warga kawasan Pondok, Padang,

http://www.detiknew s.com/read/ 2009/10/04/ 204441/1214976/ 606/korban- gempa-sumbar- di-pondok- cina-tak- dievakuasi

Korban Gempa Sumbar di Pondok Cina Tak Dievakuasi
Novita - detikNews
Padang - Kampung cina dan Pondok penuh mayat membusuk, tidak dievakuasi. Apakah mereka bukan Warga Negara Indonesia? Bantuan tidak ada (harus beli), hal yang sama dengan gempa di Nias beberapa tahun lalu. (Novita)

http://news. okezone.com/ read/2009/ 10/04/337/ 262454/kampung- cina-terlupakan- pemerintah- sumbar

Kampung Cina Terlupakan Pemerintah Sumbar
Minggu, 4 Oktober 2009 - 19:17 wib
PADANG - Salah satu kawasan yang menjadi korban gempa di Sumatera Barat adalah Kota Tua yang merupakan Kampung Cina, di kawasan Padang Selatan. Etnis Tionghoa sebagian besar tinggal di wilayah ini.

Sayang, daerah ini tampaknya kurang mendapat perhatian pemerintah. Bahkan, untuk data koban, daerah ini tidak masuk dalam data Satuan Koordinasi dan Pelaksana (Satkorlak) Penanggulangan Bencana Pemerintah Sumbar.

Pantauan di lokasi, Minggu (4/10/2009), upaya evakuasi sudah dilakukan secara swadaya oleh masyarakat setempat. Karena minimnya alat-alat berat, puluhan warga berusaha mencari sanak saudara mereka dengan menarik robohan bangunan menggunakan tali tambang.

Tak satu pun posko pemerintah berada di tempat ini. Hanya satu posko kesehatan milik etnis Cina yang tampak berdiri di Jalan Niaga, Padang Selatan yang tertutup debu tebal. Masyarakat sekitar pun terpaksa mengenakan masker untuk melewati jalan tersebut.

Bantuan kesehatan pun, justru datang dari tim kesehatan Malaysia, dapur umum dari Yayasan Kasih Sesama, beberapa mobil tenda bertuliskan PDIP.

Korban tewas di kawasan ini berjumlah 60 orang. 30 di antaranya sudah dievakuasi ke HBT (Himpunan Bersatu Teguh), HCT (Himpunan Cinta Taman) dan sisanya di Santo Yosef.(lir)( Anang Purwanto/Trijaya/ ded)

http://www.theage. com.au/world/ australians- searching- for-a-miracle- 20091004- ghvl.html

''What is he doing in there?'' an Australian says as he watches an Indonesian soldier crawl inside a building, which has not yet been ''shored and cribbed'' to prevent further collapse.

''Stealing shit,'' another replies, with a sigh.

It is true. Some Indonesian soldiers seem more interested in rescuing air conditioning units than rescuing people.

http://www.detiknew s.com/read/ 2009/10/05/ 130452/1215415/ 10/tak-ada- posko-bantuan- dapur-umum- di-kampung- china

Tak Ada Posko Bantuan & Dapur Umum di Kampung China
Muhammad Taufiqqurahman - detikNews

Padang - Ratusan warga di sekitar Kampung China, Padang, Sumatera Barat, belum mendapatkan cukup bantuan makanan. Posko bantuan dan dapur umum dari pemerintah juga masih ditunggu.

"Ini yang kurang dapur umum, karena kita sudah kelaparan. Pemerintah belum ada yang bangun dapur umum di sini. Posko bantuan juga belum ada," kata salah seorang warga, Herman, saat ditemui detikcom, Senin (5/10/2009).

Warga di sekitar kampung tersebut baru mendapat bantuan makanan dari sesama warga. Mereka mendirikan dapur umum secara pribadi, meski rumah yang ditempati juga rusak. "Dari pemerintah tidak ada," ucapnya.

Salah satu warga yang mendirikan dapur umum, Eni, mengatakan, dapur umum bagi warga sudah didirikan sejak Kamis 1 Oktober lalu. Awalnya dapur umum tersebut hanya untuk keluarga, namun karena banyak yang membutuhkan, perempuan keturunan Thionghoa itu juga menyediakan makanan bagi warga sekitar.

Minggu, 20 September 2009

Pokoknya gw ga pengen tua!

"Blogger Pitshu berkata...

udah 1 tahun lebih, kok masih jadi anak ayam ? hehehehe"


Baca komen dari pitshu di posting sebelumnya, gw jadi ngakak sendiri. Lah, bener juga… uda setaun,kok masih anak ayam juga... pinginnya sih ya berdalih,”lha kalo saya cepet gedhe, trus ntar ditangkap dan dipotong orang gimana???” Tapi dipikir-pikir lagi, gw merasa ini jawaban blo’on abis..

Walau ngakunya anak ayam, ya entah gimana, gw suka merasa tampang gw boros. Ga seperti selayaknya umur gw yang [sepertinya] masih belia ini. Pun begitu, gw seringnya kalo ditanya soal umur, gw suka ngaku baru 18. Kalo lagi tau diri, gw ngaku 20. Toh, ga harus orang-orang tau kalo 18 ato 20-nya gw ada plus-plusnya. Hihihi…

Nah, yang sebenarnya, sejujurnya, dan faktanya, tahun ini gw umur 22. Jelas belum tua. Tapi orang tua udah ngebet pingin liat gw cepetan lulus kuliah dan nikah [bukan kawin]. Yang mana duluan pun oke lah. Gw sendiri? Gw merasa umur 22 cukup mengerikan. Karena dulu nihhh, duluuuu, waktu umur masih belasan, gw menargetkan kudu nikah di umur 24. Well, itu dulu. Sekarang? Gw mulai bingung, 2 taun lagi gw udah 24!!! Ternyata umur 24 itu cepet banget. Sedangkan gw belum mencapai apa-apa yang gw inginkan. Jadi gw berkoar di depan teman2, bahwa merit muda itu adalah kiamat bagi gw. Secara gw baru tau, lajang di kepala dua itu ternyata bener-bener layak dinikmati.

Well, beberapa orang yang khawatir gw bakal ga merit2, ngeluarin teori-teori yang notabene bikin gw agak serem sendiri [sesuai tujuan mereka], misalnya:

*Jadi perempuan ntuh, kalo meritnya liwat umur 26, ntar dikatain orang ga laku loh! [yey, sapa yg bilaaanggg.. kan bisa aja kita yang trlalu picky karena seringnya dilamar orang gitu kan..]

*Perempuan nih, kalo ga merit sebelum 27, pasti ntar bakal susah cari jodoh. Cowo-cowo kan sukanya ama yang brondong2. --> bagi gw, ini memang fakta. Jarang banget, apalagi di indo, cowo yang mau nyari ce yang udah hampir 30, apalagi kalo liwat 30… beuh -_-“

*Yang ini khusus nasehat dari ortu: “Merit mah jangan tua-tua. Ntar ngrawat anak ga gedhe2. Liat tuh yah, anak mami paling gedhe uda merit, tuh anaknya si oom H*** masih kecil, padahal umurnya oom H*** ama papa kamu tuh ga beda jauh loh. Liatin aja, si oom H*** ampe gigit jari kan, anak temen-temennya pada uda mo merit, anak dia masi SD. Emang kamu mau gitu juga ntar?? Kamunya uda tua, anak masi kecil.. mau kayak gitu?? Iya??” T_T

Dipikir-pikir, gw malah jd pingin balik ke masa kecil… ga ada yang kudu gw pikirin. Dulu, waktu gw masih kecil, zaman kluarga gw masih susah, gw suka liat nyokap waktu selesai kerja ini-itu, dia istirahat, cuma duduk n do nothing. Ga nonton atau baca buku. Gw suka merhatiin, dan bertanya,”Mama ngapain sih? Emang ga bosen apa Cuma duduk aja ga ngapa-ngapain gituh?” Nyokap cuma diem n ga jawab pertanyaan gw.

Lately, saat gw merasa pikiran gw uda hectic banget dan gw merasa banyak kegelisahan yang tak terungkapkan, sekali itu gw duduk di kamar untuk beberapa saat, menikmati masa ‘hanya duduk n do nothing’ itu. Dan baru gw sadari ternyata memang itu yang diperlukan nyokap waktu itu. Duduk, melepas lelah, dan merenungi hal-hal yang terjadi.

Waktu kecil itu jelas gw ga ngerti, karena ga ada yg jadi beban pikiran, suruh duduk n do nothing selama 1 menit aja uda kayak cacing kepanasan... Tapi ya di situ kan letak indahnya masa kecil, ga ada yang jadi beban pikiran^^


Haizzz… waktu kecil pingin cepet gedhe, udah gedhe pingin balik kecil lagi… memang ga ada puasnya kalo jadi manusia. Andaikan bisa seperti anak ayam yang dijaga induknya, dan terus seperti itu sepanjang masa…




Jumat, 18 September 2009

Tired of pretending, disappointed of giving trust...
All the flashback starts, and when I opened my eyes, I realize that you’re never really exist in my life.
So I’ll just stop now. Love is yours, and I’m on my own.

June 2009

Rabu, 26 Agustus 2009

Lelah sekali...
Dihajar angin dan dingin, aku ingin tetap teguh di sini. Tapi sungguh aku lelah, dan ingin tidur.. Biar hibernasi selama 3 bulan dan saat aku terbangun nanti cuaca sudah hangat dan matahari pun ceria... Bahkan rumput pun menari, hangat merengkuh, dan engkau pun tersenyum untukku.

*jeritan hati anak ayam yang kecapean setelah ngiprat-ngiprit kesana kemari seharian, kedinginan meringkuk dibawah AC, ngantuk, tapi ga bisa tidur karena suasana hati suram dan masih harus mengerjakan banyak hal*

Kamis, 20 Agustus 2009

~Juz dun give me any flower~

Tadi pagi ke pasar, gw liat banyak orang jual bunga untuk offering, excited banget keliatan bunga gladiol warna kuning-hijau gitu, kayak warna light lime, bikin mata seger dan hati ceria. ^^

Liat warna-warni bunga-bunga itu, gw jadi ingat salah satu mantan gw yang [dulu] lugu… Iya jelas, ceritanya berhubungan dengan perkara bunga-bungaan juga. Jadi nih ya, kalau gw ditanya,”Suka bunga apa?”
Jawaban gw adalah:
1. Bunga hidup

2. Bunga Bank -> lebih diutamakan! :-p

Dibilang ga punya sense of romantic, ya apa mau dikata. Sebenarnya gw suka bunga. Yang judulnya mawar, gladiol, lily, sedap malam, apapun lah, semua bunga itu, harum atau tidak, bagi gw sama cantiknya – bunga bangkai ga masuk itungan ya….

However, gw ga akan pernah suka kalau dihadiahi bunga, setangkai kek, sebuket kek, pokoknya bunga itu nantinya malah akan jadi sampah di tangan gw. Bukan ga menghargai sih, tapi sungguh, bunga itu ga bisa diapa-apain dan lewat beberapa hari gw hanya akan menatap bunga-bunga itu layu begitu aja. Mubazir... Mending biarkan saja ia dalam potnya dan tetap tumbuh dengan cantiknya kan…


Back to my memory, saat gw baru masuk SMA, pernah pacaran sama cowo yang umurnya 6 tahun lebih tua… si kakak ini, sering berusaha bersikap romantic, while gw ini kalo pacaran dingin dan cuek banget… jadi suka ga nyambung, ketika dia melakukan atau mengatakan sesuatu yang supposed to be disambut haru sama gw, hasilnya justru garing dan jayus… lha wong gw nya kagak berasa tersentuh kok…


Jadi suatu hari nih, dia mau kasih hadiah ulang tahun buat gw. Terus, minggu siang itu dia bonceng gw dengan motornya [yang ga terlalu keren itu] ke suatu tempat -gw juga ga jelas dimana- yang sepanjang jalan itu banyak kios jualan kembang-kembang gitu… trus dia berhenti di depan salah satu kios, suruh gw tunggu di depan kios: ga bole masuk, ga bole ngintip, pokoknya tunggu di depan sambil TUTUP MATA. Ya ogaahhh laahhh…. Masa gw disuruh merem cupu sendirian di situ, kan aneh lah ya diliat orang-orang… Tapi ya apa daya, gw merem juga, sambil ngintip-ngintip, begitu dia masuk kios gw langsung celingak celinguk aja di pinggir jalan situ. Liat sepanjang jalan ini kerajaannya penjual bunga, gw udah nebak lah yaaa, pasti dia beli bunga. Jadi ga excited. Mending dia bawa gw pergi makan bareng aja kan…


Dor. Bener aja kan, begitu dia keluar dengan setangkai mawar tulip di tangan, gw bener-bener mati rasa. Lalu dia dengan innocentnya bilang,

”iihh, kok buka mata sih, kan udah dibilang ga boleh ngintip…”

Gw ilfeel satu level.

“ini hadiah ulang tahun buat kamu, dijaga ya. JANGAN SAMPAI LAYU...”

Gw ilfeel lagi, sampai pada level yang paling mentok…. Becanda aja deh lu, kalau mau bunganya ga layu, jangan kasih setangkai lahhh, mestinya kasih gw satu pot dong…

Sabtu, 25 Juli 2009

Sodorkan kepadaku secangkir hangat cinta,
agar kuhirup aroma kasih dan kuresapi arti rindu,
mengisi celah hampa yg terus membuatku terjaga menantikan dirimu...

Atau,
sodorkan saja kepadaku secangkir kopi dingin,
dan sadarkan aku bahwa aku terlalu banyak berkhayal...

Selasa, 21 Juli 2009

Ganti Rugi Moril?

Boleh saja kau tinggalkan aku sendiri,
Tapi tinggalkan juga dompet dan kunci mobilmu...
Supaya aku punya kendaraan untuk mencari dokter,
Juga punya ongkos untuk menambal secuil hati yang kau curi..

Minggu, 19 Juli 2009

Cinta / Mati

Mencintaimu seperti menghisap candu...
Nikmat racun dan nyeri rindu kuhayati tanpa sesal...
Dikala semua insan menjauhkanmu dariku,
relakah engkau mati bersamaku?

Kamis, 16 Juli 2009

Berkah

Delapan juli.

Bertambah usia satu tahun, juga akhirnya menyadari kasih sayang antara sahabat.

Dalam tiga ratus enam puluh lima hari sejak terakhir kali meniup lilin, banyak hari dilewati dengan air mata dan tawa.

Bertemu pria pujaan hati, jatuh cinta, dan ditinggalkan.

Berbicara pada Tuhan, untuk pertama kali sejak hilang keyakinan 10 tahun yang lalu.

Bertengkar dan berbaikan dengan teman.

Mengalami kehilangan untuk kemudian mendapatkan pengganti yang lebih baik.

Merasakan kekecewaan, kekhawatiran, kemudian menyadari kasih sayang orang tua.

Putus asa dan kecewa terhadap diri sendiri, kemudian kembali menemukan cahaya.

Setiap air mata yang menetes, kegelisahan, dan rasa sakit yang di hati, semua dirasakan untuk kemudian merasakan kehangatan dan haru ketika menyadari ada sahabat yang memperhatikan, mengerti, dan menyayangi saya, yang dengan sabar membuat saya mengerti bahwa dengan melalui semua ini lah saya akan bertambah kuat.

Setiap tawa selalu beriringan, menyadarkan bahwa kebahagiaan setelah penderitaan adalah lebih manis dan bermakna.
Bahwa kehilangan itu menyakitkan, namun bisa diobati dengan satu kata 'berbagi'.

Bahwa Tuhan itu ada.


Seorang Hera, sahabat baik sejak SMA, menemani mencari bubur malam-malam demi dd yang lagi sakit, mentraktir makan mie ketika keluarga tak acuh pada hari ulang tahun, mengerti dan tidak mengucapkan "i've told you" kepada saya yang patah hati karena tidak mendengar ketidaksetujuannya terhadap pria yang membuat saya jatuh hati...

Seorang Raymond, menemani saya pada hari-hari penuh ratapan, meski menemani hingga dini hari pun ia selalu ada, mencoba berbagi kekuatan hati, mengajarkan pada saya arti hidup, membelikan makanan ketika saya sakit dan tidak ada orang rumah yang merawat..

Dan mereka berdua, yang mewarnai hari-hari saya, menghadiahkan handphone baru yang sudah lama saya idam-idamkan setelah saya kehilangan sebelumnya..

Entah apa yang membuat kedua orang ini demikian baik dan perhatian pada saya, membuat saya begitu terharu, begitu bingung bagaimana membalas kasih mereka pada saya...

Tuhan, terimakasih untuk segala berkah ini. Dua permata ini, akan saya jaga, dan tidak akan saya hilangkan. Amin.

Sabtu, 27 Juni 2009

.Namaku Seny.

Belakangan ini, gw banyak berkenalan sama orang. [jelas lah, masa kenalan ama kambing?]

Yang jadi masalah, dan cukup nyentil adalah nama gw.

Nama gw di KTP : Seny.

There, just four letters.

No middle name.

No last name.

Sungguh, gw ga pernah malu sama nama gw. Gw ga pernah menyesali nama yang diberikan orang tua gw. Cuma yang gw sesali adalah kenapa mereka membiarkan paman gw yang ngurus akte lahir gw, yang mengakibatkan nama gw cuma 4 huruf karena dia ga tau spelling untuk nama gw.

Ceritanya, nama gw diambil dari bahasa mandarin Xian [dewa] dan Nu [perempuan]. So, you know lah, what it’s mean… Hehehe.. Suatu hari gw membicarakan tentang arti nama gw ini dengan dosen gw, Mr. Pa’alam, Beliau dengan hangatnya,memanggil gw ‘Angel’ dan sepotong kalimat yang ditekankan pada gw, ”What a beautiful and meaningful name they gave to you..” menyadarkan gw betapa kasih sayang orang tua gw terbingkai dalam nama Xian Nu – yang kemudian dipress sama my beloved uncle jadi Seny… ck, tak apa lah… T_T

Jadi, gw bangga koq dengan nama gw itu. Nama gw ini adalah hadiah pertama yang paling indah begitu gw lahir ke dunia ini. *halah*

Nah, yang nyentil gw adalah:
1.
Apakah gw ga bisa menyebutkan nama gw dengan benar, atau memang ‘bolot’ itu adalah penyakit yang diderita oleh hampir semua orang yang berkenalan dengan gw?
Seriously, sering banget orang-orang itu salah dengar nama gw.
Feni?
Yeni?
Jenny?
Heni?
Seli?
peni?
TENI?
Yang paling keterlaluan: KENNY?????
Come on guys…. Nama gw yang cantek itu lho, kok bisa ditransformasi sedemikian rupa oleh kuping kalian? T.T

2. Emangnya kenapa kalau nama gw cuma empat hurup???
Sering kali, kalau gw isi data diri, orang-orang yang liat bakal nanya,

“Seny doank?” [Ga pake DOANK mas!]

”ga ada nama belakang? Cuma empat huruf aja? Kok gitu??” [KOK GITU?? Apanya yang kok gitu?]

“Ya elaah Bu… Nama panjang juga ga kena pajak kale, irit amat?” *Tampar! Slap! Slap!*

Senin, 22 Juni 2009

Kapan nyusul??

Hmmm, Belakangan ni, ada hal yang sering mengganggu otag gw, sejak dari persiapan wedding sist, sampe weddingnya uda lewat sebulan lebih, semua orang kayaknya kompak banget ‘nyerang’ gw dengan pertanyaan,”kapan nyusul?”

Apanya yang kapan nyusul? Gw sebel banget ama pertanyaan itu…Coba aja kalo gw ketemu mereka di pemakaman saudara/temen mereka, trus gw tanya, "kapan nyusul?" GIMANA RASANYA??!!

Padahal, gw takut banget ama yang namanya marriage. Sepanjang yang pernah gw liat, pasangan-pasangan yang tadinya mesra, toh setelah married jadi basi. Yang tadinya si cewe disayang-sayang, setelah married malah diomelin mulu ama suaminya. Trus ada yang baru married 2 taun, udah mau cerai. Malah, one of my best friend, baru lewatin weddingnya 2 hari, udah ilfeel ama suaminya… mana bisa coba, kita melewatkan hari demi hari sepanjang sisa hidup bersama orang yang bikin kita merasa ga comfy being with him…

Sementara gw ngeri ama yg namanya marriage, ortu gw kayaknya uda ngebet banget pingin liat gw cepet2 married. Padahal kalau dipikir-pikir, mungkin sebenarnya marriage itu ga bakal segitu suramnya ya… maybe its just about finding the right one. Soulmate, kalo bahasa kerennya sih…

Eniwei, akirnya gitu loh ya, gw tau rasanya patah hati… dan sapa yang bilang mendingan patah hati daripada sakit gigi???!!! Huh! SAKITNYA ITU SAMA GITU LOH!!!





Masukkan Code ini K1-CD5A88-B
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

Sabtu, 04 April 2009

Forever Friends!

Namanya Hera.

Perempuan.

Cuma lebih muda setengah tahun dari gw.

Tapi, dia jauh lebih dewasa dari gw.

Siapapun yang kenal dia dan kehidupan dia, pasti iri...

Gw juga.

However, since gw bersahabat ama dia, gw ikut merasakan kebaikan dan kebahagiaan keluarga dia.

Jadi gw ga iri lagi.

Tapi...

Sekarang dia pindah rumah.

Gw ama dia ga lagi berjarak 5 menit.

Dan ini bikin kita males ketemuan.

Gw ngobrol ama dia by phone doang.

Tapi...

We’re still best friend.

Sekarang ini, sejak kita jarang ketemu,

Gw jadi sering mengingat-ingat:

Pertama kali kenal, dia jadi anak baru di kelas gw. Kelas 3 SMP. Waktu itu di kelas gw, murid perempuannya terbagi dua, ada geng ‘mayoritas’, n ada geng ‘minoritas’... (biasa lah, kan ABG... hihihi). Jelas lah, geng mayoritas itu perannya sebagai penindas dunk (I was one of them -___-“). Dan yang terjadi waktu Hera masuk adalah, ‘perang memperebutkan si anak baru’.

Gw dibisikin ama temen-temen gw,”Pokoknya, dia ga boleh sampe temenan ama si A ama W yah!”

Maka bergeraklah kita. Si grup minor PDKT ama si Hera dengan cara-cara biasa, makan bareng, belajar bareng, pulang bareng. Sedang grup major terus manggil-manggil si Hera tiap keliatan dia lagi bareng ama anak2 grup minor,”Hera, ama kita aja yuuk...” (padahal nothing to offer klo dia gabung ama kita)

Tapi waktu gw pertama ngobrol ama si Hera inih, gw desperade, stres bngt... karena ni anak ngomong bahasa indo-nya amburadul... campur bahasa melayu, inggris, mandarin, dengan logat Bagan Siapi-api. Oh my God.... kalo gini mah, akika males ah, ga ngerti deh dia ngomong apaan... jadi gw mundur, ga ikut-ikutan perang. Tapi yang gw liat sih akirnya dia gabung sama grup minor... (yang notabene grupnya anak-anak rajin n pinter walaw ga gitu gaul)

So, time goes by, kita masih satu kelas sampai SMA. Waktu kelas 2 SMA, gw mulai berteman baik n dekat sama si A dari grup minor dulu(sekarang uda ga minor lagi jeh...) Kebetulan, si A jadi sahabatnya Hera, jadi kemanapun dia pergi bersama gw, dia tetap gandeng si Hera. Gw yang tadinya males ngomong ama Hera, lama-kelamaan mulai bisa ‘toleransi’ n akirnya bisa ngerti omongan dia. Jadilah kita 3 powerpuff girls, kemana-mana bertiga. Gw sering berantem ama A, lalu baikan lagi, tapi ga pernah satu kata maaf kluar waktu kita baikan. Cuma karena sama-sama ngumpul bareng, mau ga mau jadi baikan.

Lain ama Hera. Sejak dekat sama dia, gw jarang berantem sama dia. Kalo gw marah, dia ga pernah marah balik, juga ga pernah menarik diri. Dia bilang maaf, n then somehow, she makes me laugh... gw punya masalah dengan emosi yang meledak-ledak, beda banget ama Hera. One day, anak-anak cowo main lempar-lemparan di kelas, n tiba-tiba ada sepatu super gedhe melayang, nyasar ke kepala Hera. Kita semua kaget, karena si Hera langsung lemes. Gw marah banget, meledak-ledak loh, ama yang segitu o’on lempar sepatu... dan si hera Cuma diam ajah... dia sempat bilang gini sih,”gw ga akan maapin sampe dia ngrasain sakitnya kepala disambit sepatu!” Tapi yang terjadi sih, dia Cuma ketok kepala si penjahat pake pensil, trus ngomel2 sedikit, trus baikan deh.

Jadi sekarang, walau gw udah ga dekat sama si A, dan si Hera juga udah ga dekat ama A, tapi kita berdua masih jadi hopeng yang saling menyayangi.... hihihihi...

Dan ini nih, ikrar yang sering banget kita ucapin dulu dalam perjalanan pulang sekolah:
“Kita harus keep our friendship yaaaaaa.... nanti sampai anak kita juga harus berteman baik seperti kita, trus cucu kita juga, trus cicit kita juga, trus cucunya anak kita juga, trus cicitnya anak kita juga.... and on, and on, and on....”

Sinetron banget yah?

But it’s very beautiful, walaw kita sering ngucapinnya sambil ketawa ngakak sampe ga bisa berdiri, but we take it seriously...

Hmmmm.... skrg gw lagi nyari2, ada ga yaaaa lagu yg represent our friendship?

Jumat, 20 Maret 2009

Manipulate Master

Kadang ada lho yaa, orang yang pinteeerrrr banget memanipulasi. Dia bisa sambil look into your eyes and telling lies…. Di lain waktu, dia bisa mengatakan sebuah kejujuran dengan unbelieveable gestures yang membuat lu berpikir, “ni anak pasti boong… dia lagi menutupi sesuatu utk membela seseorang… how nice she is….”

Euhm… apa yang bakal lu pikir klo ketemu si master manipulate dan lu tau gitu lho klo dia punya special skill dalam memanipulasi perasaan orang lain? Syereemm kan yaaa? kalo gw sendiri sih bakalan ngeri... gw ga maw percaya ama setiap kata, senyum, aer mata, bahkan kedipan mata sekalipun ga bakal gw anggep hal yg natural deh...

Tapi gw lagi berpikir dari sisi si subjek deh…. Gimana perasaan dia ketika dia sadar klo dia jago bngt n trnyata sering bngt main manipulasi-manipulasian? Dia hepi ga sih ketika lagi acting like she is sad while she is happy? Or when she is smiling while her heart is burning inside?

ah... i wonder how... i wonder why...

Kamis, 19 Februari 2009

Kala ?cinta? menggoda....

Nyebelin banget.

Udah hidup segede gini, maen kesana-sini, sok bergaul ama byk orang, banyak ngumpulin temen, sok-sok ngiket tali persahabatan disana-sini, gw kira gw ngerti bedanya cinta ama kasian. Ternyata enggak.

Sempet gw kira gw cinta 'dia'… pas lagi menguatkan hati, meyakinkan diri kalo itu cinta, dan HAMPIR merasa bahwa akhirnya gw tau cinta…. Eehhhh, muncul deh orang lain….

Si orang lain ini, ngakunya suka ama gw. "Love at the first sight", katanya…. Ah, basi. Gw ga percaya ama kata2 seperti itu. Ketika akhirnya dia terus deketin gw dan gw terus menjauh, ehhhh, muncul deh lonjakan emosi dan kata2 patah hati yang nylekit dan bikin gw merasakan….nyeri. Rasanya hati gw seperti diiris, trus disiram cuka, dikasi garem, dah, pokoknya tiap dia mengungkapkan satu kata sedih, perut gw rasanya makin diplintir. Damn. Gw terpengaruh. Gw mulai berpikir untuk ngasih kesempatan buat si orang lain ntuh… mencoba lebih dekat ama dia, dan memposisikan diri gw kalo gw seperti dia, suka someone, tapi yang disuka terus menjauh… Heeyyyyyyyyy…. Tiba2 gw sadar… ini kok feelingnya sama ama feeling waktu mikirin si 'dia' ya?

Jatuh cinta ama dua orang?

Ga mungkin. Secara gw ga pernah ingat ato mikirin 'dia' atopun si orang lain kalo mereka ga sms ato telp gw. Tapiiiiii, begitu gw diingatkan ama mereka, jantung gw kayak diteken, gw jadi kepikiran n ga bisa tidur.

Setelah gw pikir-pikir lagi…. Mungkin ini cuma luapan rasa bersalah n kasian gara2 mereka terus2an lempar terror ke gw dengan kata2 cinta yang gombal banget, terus akirnya bilang sedih karena gw dingin, sedih karena gw ga angkat telpon, pokoknya sedih-sedih-sedih mulu.

Capek!

Terus tadi dalam perjalanan ke Bogor, di saat gw hampir ketiduran, tiba-tiba kedengaran lagunya Chrisye - Kala Cinta Menggoda:

Sejak jumpa kita pertama
Kulangsung jatuh cinta
walau kutahu kau ada pemiliknya
Tapi ku tak dapat membohongi hati nurani
Ku tak dapat menghindari gejolak cinta ini
Maka ijinkanlah aku mencintaimu
Atau bolehkah ku sekedar sayang padamu -->inget ama 'dia'!

Memang serba salah rasanya
Tertusuk panah cinta
Apalagi juga ada pemiliknya
Tapi ku tak mampu membohongi hati nurani
Ku tak mampu menghindari gejolak cinta ini
Maka maafkan jika ku mencintaimu
Atau biarkan ku mengharap kau sayang padaku -->inget ama 'orang lain'!

AAAARRRGGGHHHHH!!!

Boleh ga sih, gw tutub mata tutub kuping ajah, ga peduli ama 2 orang teroris inih, dan hidup jomblo dengan tenang sambil mencari2 orang yang bener2 bisa ngajarin gw arti kata cinta….

T____T